Senin, 13 April 2015

Menafsirkan Piutang Tak Tertagih

Menafsirkan Piutang Tak Tertagih 


Penafsiran dilakukan untuk mengantisipasi tidak tertagih nya piutang dagang di masa akan datang akibat penjualan sekarang, untuk dibebankan sebagai periode yang bersangkutan. Taksiran piutang tak tertagih ditentukan setiap akhir periode. Dasar yang digunakan dalam menafsir piutang tak tertagih dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

a. Pendekatan Laporan Laba rugi
Pendekatan ini menggunakan persentase tertentu dari total penjualan (biasanya penjualan kredit) untuk menentukan besarnya kerugian piutang pada periode yang sama dengan penjualannya.

b. Pendekatan Neraca
Pendekatan ini menggunakan persentase tertentu dari total piutang (saldo piutang atau analisis umur piutang) untuk menentukan besarnya cadangan kerugian piutang pada periode yang sama dengan piutangnya. Sedangkan besarnya kerugian piutang ditentukan dengan menselisihkan antara saldo cadangan akhir periode.
Contoh penaksiran kerugian piutang tak tertagih
PT. HIMALAYA  melaporkan pada akhir tahun 2009, 2010 dan 2011 tentang


Keterangan
2009
2010
2011
Penjualan kredit (net)
Rp 2.000.000
Rp 3.000.000
Rp 2.500.000
Piutang dagang (31 Desember)
Rp 1.000.000
Rp 1.500.000
Rp 1.200.000

Taksiran Kerugian Piutang dari 2% dari Penjualan Kredit Bersih

Periode
Perhitungan
 Kerugian piutang
 Cadangan kerugian
Akhir tahun 2009
2% x Rp 2.000.000
Rp 40.000
Rp 40.000
Akhir tahun 2010
2% x Rp 3.000.000
Rp 60.000
Rp 100.000
Akhir tahun 2011
2% x Rp 2.500.000
Rp 50.000
Rp 150.000

 Taksiran Kerugian piutang dari 10% dari saldo piutang dagang 


Periode
Perhitungan
Cadangan kerugian
Kerugian piutang
Akhir tahun 2009
10% x Rp 1.000.000
Rp 100.000
Rp 100.000
Akhir tahun 2010
10% x Rp 1.500.000
Rp 150.000
50.000
Akhir tahun 2011
10% x Rp 1.200.000
Rp 120.000
-30.000

 PENCATATAN DENGAN PENDEKATAN LAPORAN LABA-RUGI
Bila penaksiran berdasarkan jumlah penjualan maka jumlah cadangan kerugian yang akan dilaporkan ditentukan sebesar jumlah taksirannya ditambah dengan sadlo cadangan yang masih ada. Contoh : Jurnal cadangan kerugian piutang Jurnal Taksiran kerugian piutang dari Penjualan kredit bersih

2009
Bad Debt expense
40.000
     Allowance for bad debt
40.000
2010
Bad Debt expense
60.000
     Allowance for bad debts
60.000
2012
Bad Debt expense
50.000
     Allowance for bad debt
50.000

PENCATATAN DENGAN PENDEKATAN NERACA
Bila penaksiran berdasarkan saldo piutang maka jumlah cadangan kerugian yang akan dilaporkan ditentukan sebesar jumlah taksirannya, sehingga ada dua kemungkinan yaitu apakah saldo cadangan yang masih ada lebih kecil atau lebih besar dari jumlah taksiran tersebut.
a. Bila cadangan sekarang lebih besar dari saldo cadangan yang ada berarti cadangan Kurang maka harus ditambah jurnalnya:
Bad Debt Expense                 xxx
       Allowance for bad debts          xxx
b. Bila cadangan saekarang lebih kecil dari saldo cadangan yang ada berarti cadangan Lebih maka harus dikurangi jurnalnya:
Allowance for bad debts     xxx
       Bad Debt Expense               xxx

Jurnal Taksiran kerugian piutang dari saldo Piutang dagang
2009
Bad Debt expense
100.000
     Allowance for bad debt
100.000
2010
Bad Debt expense
50.000
     Allowance for bad debts
50.000
2011
Allowance for bad debt
30.000
     Bad Debt expense
30.000
 
Mungkin hanya iru contoh tentang   Menafsirkan Piutang Tak Tertagih yang bisa saya bagikan dalam artikel kali ini terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bijak

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com